Kamis, 03 Mei 2012

pro kontra boyband dan girlband di indonesia

Bak jamur di musim hujan boyband dan girlband bermunculan di Indonesia. Kehadiran musik K-POP menambah warna baru bagi perkembangan musik tanah air. SM*SH, 7 Icon, Cherry Belle, Max 5, XO-IX, HITZ, Super Girlies dan masih banyak lagi boyband dan girlband di Indonesia. Mereka semua berkiblat pada musik Korean Pop.

Munculnya fenomena K-POP tentu mengundang pro dan kontra. Tidak sedikit musisi yang kontra dengan
hadirnya boyband dan girlband tersebut. Tapi, ada juga yang mendukung hadirnya boyband dan girlband itu. Berikut pandangan para musisi dan pengamat musik menanggapi soal fenomena di blantika musik Indonesia yang kini tengah didominasi oleh K-POP.


Dewi Sandra : Boyband dan Girlband Bagus Untuk Anak Muda Dengan Packaging-nya

Boyband dan girlband menjadi trend anak muda jaman sekarang. Tidak bisa dipungkiri bahwa remaja di dunia saat ini berkiblat pada musik Korean Pop. Dewi Sandra menanggapi positif adanya trend K-POP yang melanda remaja Indonesia.
"Secara global ini trend. Nggak bisa dipungkiri bahkan remaja di dunia memang kiblatnya K-POP. Animonya cukup besar. Ini bagus untuk anak muda dengan packaging-nya," ujar Dewi Sandra saat ditemui di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12).

Pelantun 'Ku Akui' itu seperti flash back ke masa lalu. Pasalnya, Dewi Sandra memulai karir di dunia tarik suara lewat girlband yang bernama Model Indonesia. Namun, kini posisi Dewi Sandra sudah tidak sama dengan boyband dan girlband yang sekarang.
"Waktu saya mulai usia saya 16 tahun, saya dari girl band namanya Model Indonesia 9 orang. Lucu saja saya mengulang lagi tapi di kursi yang berbeda," jelas mantan istri Glenn Fredly ini.(sen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar