Kamis, 03 Mei 2012

fakta girlband dan boyband di indonesia

Yeah, Indonesia sepertinya sedang dilanda demam Boyband dan Girlband. Sejujurnya, awal kemunuculan Boyband lagi di Indonesia yang diawali dengan kemunculan Smash, gw gak merasa gimana-gimana. Toh, mereka basicly emang udah pada bagus-bagus suaranya. Tapi makin kesini, pengikut-pengikut jejak mereka untuk kembali hadir di kancah musik Indonesia sebagai Boyband malah membuat miring pendapat gw tentang Boyband dan Girlband di Indonesia.
Boyband dan Girlband yang kini sudah bermunculan bikin gw sering geleng-geleng sendiri melihat penampilan mereka. Hmmm, gimana yah..yang terlihat malah mereka adalah produk musik instan dari perusahaan-perusahaan recording dan manajemen-manajemen artis yang mengorbitkan mereka.
Gw cuma pengen sekedar membagi pengetahuan gw tentang Boyband dan Girlband. Yang gw tau, untuk menjadi BB and GB di luar negeri itu ada proses audisinya sendiri. Dimana audisi itu bukanlah audisi yang mudah yang hanya melihat “oh ok, lo punya tampang, masalah teknik vokal and dance gampanglah diatur belakangan.” Helloooooo, yang diutamakan di luar negeri adalah justru masalah vokalitas dan lo bisa dance atau tidak dan apakah lo punya “something” dalam diri lo yang pantes membuat lo jadi bintang. Masalah tampang malah menjadi hal yang kesekian, that’s why gak ada personil boyband atau girlband yang lolos dari operasi plastik untuk memperindah tampang mereka setelah mereka lolos audisi dan masuk masa training.
Berbicara tentang masa training, masa training ini adalah justru yang menjadi masa-masa penentuan buat seorang calon artis dari manajemen atau perusahaan recording itu apakah dia pantas untuk diorbitkan. So, lolos audisi bukan berarti udah aman kayak disini.
Dalam masa-masa training itu mereka (selanjutnya disebut trainee) dipoles lagi vokalnya, teknik dance’nya, dilatih agar mereka bisa bernyanyi sambil dance dengan gerakan-gerakan yang rumit tapi tidak akan mengganggu kualitas vokal mereka saat perform, dikasih pelatihan kepribadian, akting, diajarin gimana cara ber-fashion, dilihat apakah si trainee bisa berbaur dengan yang lainnya atau tidak, bagaimana mereka dalam grup, dll untuk memadatkan kemampuan yang mereka miliki dan membentuk image positif dari trainee tersebut. Dan perlu diketahui yah, masa-masa training ini bisa berlangsung lebih dari setahun kalo emang dari pihak manajemen menganggap calon artis belom bisa untuk di orbitkan. Jadi tidak instant seperti yang sedang terjadi di Indonesia sekarang. Itu faktanya karena setelah kemunculan Smash, tiba-tiba udah ada aja boyband di tv yang entah konsep musiknya apa, karakternya apa, gak jelas!!!
Bahkan ada boyband yang gw liat bener2 menjiplak abis video clip dan penampilan dari salahsatu boyband korea 2PM. Niyh contoh salah satu MV dari 2PM dan perhatiin stylenya, pasti udah bisa langsung matching ke boyband yang mana niruin mereka.
 Walau begitu, gk bisa dipungkiri kalau kemunculan-kemunculan para boyband dan girlband ini sebenarnya memang bisa meramaikan dunia musik Indonesia. Tapi apa iya harus diramaikan dengan BB and GB yang kebanyakan tidak berkualitas baik dari segi suara, dance, stage performance (masih menggunakan sistem lipsync), dan penampilan yang terkesan jadi norak karena kalo orang Jawa bilang “ketok tenan njiplake”, jiplak BB and GB di luar negeri khususnya BB and GB dari Korea/ Japan. Kenapa mereka gk bikin image or style sendiri yah?? Kreatif dong ah

1 komentar: